Jilbab itu Bermanfaat
Cinta. Alangkah indahnya jika para muslimah menjulurkan jilbabnya karena cinta. Bukan karena terpaksa, bukan pula karena kewajiban semata. Nah, di antara hal yang dapat menumbuhkan cinta di dalam jiwa ketika mengerjakan ketaatan kepada Allah adalah dengan mengetahui manfaatnya. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini, kita akan sejenak membahas apa saja manfaat jilbab bagi muslimah?
Pertama, meraih surga. Jilbab adalah sebuah puzzle ketaatan. Mozaik penghambaan diri seorang muslimah tidak akan mungkin sempurna kecuali dengan kerudung yang terjulur menutupi dada. Karena itulah, setiap muslimah yang berjilbab akan meraih balasan yang dijanjikan untuk hamba Allah yang taat. Dan balasan terindah tentu saja adalah kenikmatan surga.
Surga mampu digapai karena rida Allah dan cinta-Nya kepada hamba-Nya. Nah, di antara penyebab diraihnya rida dan cinta-Nya adalah dengan menjaga diri untuk selalu menutup aurat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu malu dan menutupi. Dia mencintai rasa malu dan menutupi.” (HR. Ahmad, dinilai sahih oleh Al-Albani) Sebaliknya, mengumbar aurat adalah maksiat, dan setiap maksiat akan menggiring seseorang menuju api neraka.
Kedua, jilbab bukan hanya menutup keindahan dengan keindahan. Tapi juga perisai yang melindungi seorang muslimah dari berbagai kemaksiatan. Jilbab memuliakan wanita dari perbuatan jahat manusia. Sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah Ta’ala,
ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ
“Hal itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Beda halnya dengan muslimah yang bersolek ala jahiliyah, tidak menutup auratnya dengan baik, maka sangat memungkinkan manusia berani mengganggu dan berbuat jahat terhadapnya.
Masih banyak manfaat lainnya, seperti terlindung dari penyerupaan terhadap laki-laki alias tomboy, terlindung dari penyakit yang mungkin terjadi disebabkan hubungan tak halal yang marak menimpa perempuan yang tidak menutup auratnya, menumbuhkan rasa malu, menyucikan jiwa dan raga, serta selainnya. Semoga artikel sederhana ini bisa menanamkan kecintaan dalam diri muslimah untuk senantiasa mengenakan jilbabnya.
Referensi:
Risaalatu ilaa al-Mar’ati al-Muslimati fii at-Tarhiibi min at-Tabarruj wa at-Targhiibi fii al-Hijaab, karya Syaikh Abu Abdillah Hammad
Penulis : Roni Nuryusmansyah (Mahasiswa STDIIS Jember, prodi Ahwal Syakhshiyah)
Artikel Majalah Muslim.Or.Id
Komentar
Posting Komentar