Tatacara Sholat Tarawih dan mengenai jumlah Raka'at nya, 11 Rakaat atau 23 Rakaat
Sholat tarawih secara garis besar menurut para ulama adalah istilah Shalat malam yang dikerjakan dibulan Ramadhan, dan boleh juga disebut dengan tahajud, namun istilah tahajud lebih umum, daripada tarawih, ia dikerjakan sepanjang tahun bukan terkhusus Ramadhan saja, dari setelah shalat isya sampai sebelum shubuh.
Sebab dinamakan tarawih karena dahulu salafush shalih Radhiyallahu anhum, mereka mengerjakan sholat malam, dan bacaan nya panjang-panjang, sehingga lama berdiri, maka setelah mengerjakan sholat empat rakaat yakni setelah dua salam (dua rakaat salam dua rakaat salam), lalu mereka 'istirahat' sejenak, setelah itu sholat empat rakaat kedua (dua salam), kemudian shalat witir tiga rakat.
Bahkan Ulama besar dari Madzhab Maliki, Ibnu Abdil Barr Rahimakumullah mengatakan bisa tidur dahulu setelah 4 rakaat pertama, dan 4 rakaat kedua.
ada juga yang mengatakan bahwa : orang Makkah mengerjakan thawwaf setelah sholat 4 rakaat atau setelah dua rakaat dua rakaat.
Fenomena sekarang yang mereka mengerjakan sholat tarawih secara express, atau cepat-cepat, bukanlah termasuk sunnah
Hukumnya sunnah muakkadah, di disyariatkan dikerjakan secara berjamaah, dan disyariatkan dan disunnahkan untuk dilakukan dua rakaat-salam, jika ia takut sudah mau masuk shubuh, maka ia kerjakan satu rakaat
Syaikh Ibnu Baz Rahimahullah pernah berkata :
Sebagian dari Kita menganggap bahwa pengerjaannya dengan 4 rakaat sekaligus, dengan satu kali salam, yang berdalil dengan hadits Aisyah, namun hal tersebut bukanlah demikian, tetapi maksud dari hadits tersebut ditafsirkan juga dengan hadits yang lain (hadits Ibnu Abbas dan Ibnu Umar), yaitu setiap 2 rakaat melakukan salam, ini yang dipilih Ibnu Abdil Barr dalam At-tamhid (21/70) dan juga berdasarkan dalil hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda
صلاة الليل مثنى مثنى
Sholat qiyamullail itu dua rakaat dua rakaat. (Shahih, H.R Ahmad, dan Ahlussunan)
Syaikh Ibnu Baz berkata ; Ini merupakan Khobar yang bermakna Amr (perintah) dari Nabi tentang sholat malam itu dua rakaat dua rakaat (setelah dua rakaat lalu salam).
Dan juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim no. 736, dari hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu,
bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melakukan salam, disetiap 2 rakaat.
Dan juga yang diriwayatkan Abu Daud dalam sunannya dari hadits Aisyah,
كان رسول الله يصلي فيما بين أن يفرغ من صلاة العشاء إلى أن ينصدع الفجر إحدى عشرة ركعة، يسلم من كل ثنتين ويوتر بواحدة
Beliau Rahimahullah juga mengatakan : "tidak boleh mengerjakan sholat 4 Rakaat dengan satu salam sekaligus, tetapi yang disunnahkan, dan wajib ia mengerjakan sholatnya 2 rakaat salam 2 rakaat salam.berdasarkan hadits yang telah disebutkan". (11/321-323 atau 365)
Syaikh Ibnu Baz juga mengatakan maksud dari kata 'arbaan' dalam hadits Aisyah adalah perihal panjangnya nya bacaan dan lam berdiri, kemudian istirahat setelah empat rakaat.
Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah juga berkata dalam syarhul mumti' (4/77) dan jalsat Ramadhan (5/15) tentang hadits Aisyah,dalam kalimat
يصلي أربعا
Mereka sholat empat Rakaat
Secara dzohir hadits beliau mengerjakan empat rakaat dengan satu salam, namun ini mengandung ihtimal (kemungkinan), dan ihitimal ini merupakan kata mutasyabih , maka yang mutasyabih ini harus dipindahkan kepada muhkam dan kaidah umum , dan yang muhkam adalah Sabda Rasulullah
صلاة الليل مثنى مثنى
Sholat malam itu 2 rakaat 2 rakaat.
Beliau menjelaskan : setiap 2 rakaat salam
Lalu kenapa disebutkan dalam hadits أربعة?
karena disetiap setelah 4 rakaat, lalu istirahat,
Beberapa faidah mengenai sholat Qiyamullail, Tarawih, witir
1. Disunnahkan untuk mengerjakan shalat tarawih walaupun, seorang imam mengerjakan 23 rakaat, karena pahalanya seperti kita shalat malam semalaman suntuk Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda
من قام مع إمامه
2.Pengerjaan sholat tarawih, terkhusus di 10 malam terakhir, disunnahkan untuk dipanjangkan, karena hal tersebut disyariatkan kita untuk menghidupkan 10 malam terakhir, baik dengan sholat, Do'a, dan membaca Al-Qur'an
3. jika seorang sudah mengerjakan witir diawal malam, kemudian ia dimudahkan untuk mengerjakan sholat lagi diakhir malam 2 rakaat 2 rakaat, maka ia tidak dianjurkan untuk mengerjakan witir lagi. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda
لا وتران في الليلة
Tidak ada dua witir dalam satu malam
4.dalam Hadits Aisyah Radhiyallahu Anha, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dua rakaat setelah witir dalam keadaan duduk, dan hikmah dari hal itu, Wallahu a'lam bahwa beliau menjelaskan kepada yang lain, bahwa sholat setelah witir itu boleh
5. Tidak ada batasan rakaat, yakni jumlahnya tidak terbatas sholat tarawih dibulan suci Ramadhan
6. Disyariatkan diakhir sholat malam, diakhir dengan shalat witir
7. Waktu shalat malam itu dari setelah isya sampai sebelum shubuh, waktunya sangat panjang.
8. Tidak boleh shalat Sunnah tahajud atau witir, jika sudah masuk waktu shubuh
6. Amalan di 10 malam terakhir
7. Para ulama silang pendapat mengenai jumlahnya, ada yang mengatakan 41 rakaat, ada yang bilang 39 rakaat, 29 rakaat, 23 Rakaat, 19 rakaat, 13 Rakaat, dan 11 Rakaat . Tapi yang benar adalah 11 Rakaat, namun jika ia ingin menambah rakaat maka tidaklah mengapa, hukumnya boleh. Karena sebagian dari kaum muslimin menganggap bahwa menambah rakaat tidak boleh, bahkan mengatakan bid'ah. Berarti ketika seseorang bilang bid'ah, secara tidak langsung ia membid'ahkan Umar bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib, Ubay bin Ka'ab yang menjadi imam dengan 20 rakaat, Tamim Addari, bahkan seperti membid'ahkan kaum Muhajirin dan Anshar.
Diantara hikmah ditambah nya jumlah rakaat, adalah dalam bentuk toleransi, dan melihat kondisi para makmum, dan juga mengikuti sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
أيكم أم الناس فليخفف
Siapa diantara kalian mengimami manusia, maka ringankanlah.
ni berdasarkan hadits seorang Baduy yang menanyakan tentang qiyamullail, kemudian beliau bersabda
صلاة الليل مثنى مثنى
Kalo seandainya tidak boleh untuk menambah lebih dari 11 Rakaat, maka Rasulullah akan menjelaskan nya, karena yg bertanya ini seorang baduy, yang tidak tahu akan sholat malam.
Dan juga Rasulullah pernah mengerjakan sholat witir yang berbeda-beda, tidak hanya 3 rakaat, seperti 11 Rakaat, namun beliau kadang-kadang mengerjakan sholat witir 5 rakaat, 7 rakaat, 9 Rakaat , atau 11 Rakaat.
Dan juga berdasarkan atsar Umar bin Khattab, ketika beliau menjadi khilafah, dan merupakan Sunnah Khulafaur Rasyidin,
عليكم بسنتي
beliau memerintahkan Ubay Bin Ka'ab mengimami shalat, dan dalam rangka mengumpulkan para sahabat untuk ikut dibelakang satu imam, yang pada masa sebelumnya, pada khilafah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang berkelompok-kelompok, dengan jumlah 20 rakaat, tambahan jumlah rakaat ini dengan diringankan tatacara shalat nya, yakni tidak lama bacaan imam, karena diketahui pada saat itu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ketika mengerjakan sholat memanjangkan bacaannya dengan lama berdirinya, sampai kaki beliau shalallahu alaihi wassalam bengkak, beliau membaca Al-Baqarah Ali Imran Annisa dalam satu rakaat, dan disetiap ayat beliau waqaf berhenti, lalu beliau sujud yang lama hampir mirip seperti berdirinya.
Maka ketika para sahabat tidak mampu untuk lama berdiri seperti Rasulullah, maka
Komentar
Posting Komentar