Pemuda dan Islam

Pemuda, kalau ditelisik kisah yang lalu tentang bagaimana pemuda berperan hebat dalam kebaikan, ketaatan, dan pembelaan terhadap islam. Maka kita adalah harapan mereka terdahulu, untuk mengambil peran demikian, sekarang.

Cobalah ingatkan diri tentang kisah sejarah tertoreh tinta emas yang mencatat mereka, pemuda-pemuda di sekitar Rasulullah yang patut digelari kesatria, pembela, nan kokoh kuat imannya. 

Diantara mereka ada Ali bin Abi Thalib sang pahlawan perang badar, Ja'far bin Abi Thalib yang diutus Nabi ke habasyah menemui Raja Najasyi, Mus'ab bin Umair sebagai utusan Rasulullah berdakwah ke kota Madinah sebelum hijrah, kemudian panglima perang Usamah bin Zaid. Umur mereka tidak lebih dari 25 tahun saat menoreh perjuangan dan prestasi keislaman dan kehidupan.

Tercatat pula Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, dan Anas bin Malik. Mereka meriwayatkan ribuan hadis Nabi shallaallahu alaihi wasallam, sedang saat Nabi wafat umur mereka tidak lebih dari 20 tahun. Sadarlah akhirnya kita, pemuda. Bahwa tumpuan agama dan negara ada pada baik atau buruknya kita. 

Akan dibawa kemana masa muda kalau tidak kepada kebaikan dan prestasi? Adakan kita tumbuh dengan beribadah kepada Allah, dengan harap nanti mendapat naungan dari Nya di hari kemudian.

Generasi islam awal dahulu disebut sebagai generasi Qur'an yang istimewa, lalu bagaimana dengan generasi kita? Adakah pedoman yang Allah turunkan membuat kita termasuk orang-orang yang istimewa?

Semoga azimat dan semangat yang kuat masa muda diiringi sikap dewasanya para ulama, memandang segala hal dengan kacamata iman, yang tentu dalam bingkai agama dan luhurnya akhlak paripurna. Dan semoga hidup kita memberi makna untuk setiap gerdak langkah di dunia yang sementara. 

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Kata-kata kepercayaan yang amat besar untuk kita wahai pemuda, dari proklamator Indonesia.(fk)

 Wallahu 'Alam.

Oleh: Fadhil Khoirudi 

_______________

PPMI MADINAH