Mengajarkan Al-Quran
merupakan amalan mulia serta salah satu langkah untuk mendapatkan derajat tinggi disis Rabb alam semesta. Namun sebagaimana wajarnya, suatu hal istimewa tentu membutuhkan pengorbanan untuk meraihnya.
Wahai kawan, jangan pernah menyerah untuk terus andil dalam mencetak generasi Qurani. Jangan tergiur dengan kebahagiaan sementara yang telah banyak menumbangkan para "mantan" pengajar Al-Quran. Mari kita ingat bersama para pendahulu kita yang dengan penuh kesungguhan mengajarkan kitabulloh ini.
* Abu Abdirrohman As Sulami rohimahulloh
Tak kurang dari 40 tahun beliau habiskan dalam rangka mengajarkan Al-Quran di Masjd Agung kota Kufah. Salah satu alasan belaiu bertahan selama itu adalah hadits Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari sahabat Utsman bin Affan Rhodiyallohu 'anhu :
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya".
* Al Husain bin Mubasyir Al Hanbali
Ulama Qiroat bermadzhab Hanbali ini tercatat telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan Al-Quran selama lebih dari 50 tahun di Masjid Jami' Bani Umayyah.
* Qiroth bin Ismail Al Bashri
Beliau merupakan seorang Muqri yang amat cerdas. Dikisahkan bahwasanya beliau mengajarkan Al-Quran dengan Qiroat Ya'qub selama lebih dari 60 tahun . Selama waktu yang panjang tersebut para muridnya tidak pernah mendapati beliau salah dalam membaca Al-Quran.
* Abu Syuja' Muhammad bin Abu Muhammad Al Baghdadi
Beliau merupakan seorang ulama yang ahli ibadah. Selama 60 tahun tetap istiqomah dalam Mengajarkan Al-Quran. Ulama satu ini bahkan sempat menyaksikan para muridnya memiliki anak hingga cucu yang nantinya juga ikut belajar Al-Quran kepada beliau.
* Nafi' bin Abdirrohman, Abu Ruwaim Al Madani
"Menakjubkan" itulah kata yang kiranya tepat untuk menggambarkan perasaan kita saat membaca biografi ulama qiroat satu ini. Bagaimana tidak, lebih dari 70 tahun beliau duduk mengajarkan Al-Quran di Masjid Nabawi. Kisah lengkap beliau bisa disimak pada artikel kami : http://hamalatulquran.com/serial-ahli-qiroat-5-manusia-kasturi.html
Berbagai kisah diatas merupakan contoh nyata para pengajar Al-Quran yang sejati. Kata-kata "pensiun" tak ada dalam kamus hidup mereka. Sebab "pensiun" itu sendiri akan menghampiri saat nafas telah berhenti.
Semoga Allah ta'ala memudahkan kita untuk tetap istiqomah dalam mengajarkan Al-Quran. Amiin.
Wallahu a'lam.
Referensi :
Ghoyah An Nihayah, Ibnul Jazari.
Komentar
Posting Komentar