TAKUT DENGAN API NERAKA
(1). Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إلاَّ سَيُكَلِّمُهُ الله لَيْسَ بَينَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ، فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إلاَّ مَا قَدَّمَ ، وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرى إلاَّ مَا قَدَّمَ ، وَيَنظُرُ بَيْنَ يَدَيهِ فَلاَ يَرَى إلاَّ النَّار تِلقَاءَ وَجْهِهِ ، فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَو بِشِقِّ تَمْرَةٍ
"Tidak seorangpun dari kalian melainkan akan diajak bicara oleh Allah, tanpa ada penerjemah antara ia dengan-Nya. Saat ia menoleh ke sebelah kanannya, maka ia tidak melihat melainkan apa yang pernah ia kerjakan. Saat ia menoleh ke sebelah kirinya, maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia kerjakan. Saat ia melihat ke arah depannya, maka ia pun tidak melihat di hadapannya kecuali api Neraka. Maka selamatkanlah diri kalian dari api Neraka, walaupun dengan bersedekah setengah kurma" (HR. Muslim no. 1016, hadits dari Ady bin Hatim)
(2). Amr Ibnul ‘Ash رضي الله عنه berkata :
لو يعلم أحدكم حقيقة جهنّم لصرخ منها حتى ينقطع صوته ولصلّّى حتى ينكسر صلبه
"Seandainya salah seorang di antara kalian mengetahui hakikat Jahannam, dia pun akan menjerit sekeras-kerasnya (minta tolong) sampai suaranya terputus. Dan dia juga melakukan shalat sampai tulang punggungnya patah (dikarenakan lamanya)" (Zawaa-id az-Zuhd no. 1007)
(3). Syadad bin Aus apabila dia berbaring di atas tempat tidurnya, maka dia hanya membolak-balikkan badannya dan tidak bisa untuk tidur. Syadad pun lalu berkata : "Ya Allah, Neraka telah menghilangkan rasa kantukku". Maka dia lantas bangun serta shalat hingga pagi hari" (Shifatus Shafwah I/709)
TAKUT NERAKA & MENANGIS
Abdurrahman bin Mahdi berkata :
"Aku tak pernah bergaul dengan orang yg lebih perasa dari pada Sufyan ats-Tsauri. Aku pantau dia dari satu malam ke malam lain. Ternyata, dia hanya tidur di permulaan malam, lalu bangun dalam keadaan cemas dan badan bergemetar sambil berkata :
"API NERAKA, API NERAKA !!! Ingat api Neraka telah membuatku tidak bisa tidur dan lupa syahwat...!!!"
Setelah itu, dia berwudhu dan berdo'a :
"Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui kebutuhanku dan aku hanya meminta-Mu untuk membebaskanku dari api Neraka. Wahai Tuhanku, sungguh kecemasan telah membuatku menjadi orang yang perasa dan hal itu salah satu nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Wahai Tuhanku, andai aku bisa memiliki alasan yang kuat untuk mengisolir dari manusia, maka aku pun tidak akan bergaul dengan mereka sekejap mata pun"
Setelah itu, dia pun shalat dan menangis hingga dia tidak bisa membaca al-Qur'an, dan aku pun tidak dapat lagi mendengar bacaannya, dikarenakan tangisannya yg semakin menjadi-jadi. Aku tdk sanggup melihatnya, karena rasa malu dan segan kepadanya" (Shifatush Shafwah III/149)
◾ TANGISAN PENGHUNI NERAKA ◾
Penghuni Neraka menangis dan berteriak meminta pertolongan lantaran pedihnya penderitaan, kesengsaraan, kengerian, & kehinaan yang menimpa mereka. Itulah balasan yang setimpal atas amal-amal buruk yang mereka kerjakan saat berada di dunia. Mereka menangis hingga habis air matanya, kemudian tangisan itu pun berganti menjadi darah.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
"Tangisan akan dikirim kepada penduduk Neraka, kemudian mereka pun menangis hingga air matanya pun habis. Kemudian mereka menangis dengan mengeluarkan darah, sehingga darah tersebut di wajah mereka seperti terbentuk parit. Andaikan perahu diletakkan padanya, niscaya dia dapat berlayar" (HR. Ibnu Majah no. 4324, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 8083)
Abu Musa al-Asy'ari رضي الله عنه berkata :
"Menangislah kalian, sesungguhnya para penghuni Neraka itu menangis, padahal tidak ada yang merasa kasihan dengan tangisan mereka. Karena itu menangislah sekarang, karena tangisan kalian saat ini masih dikasihani" (Az-Zuhd no. 1101 oleh Imam Ahmad)
اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا عَيْنَيْنِ هَطَّالَتَيْنِ تَشْفِيَانِ القَلْبَ بِذُرُوْفِ الدَّمْعِ مِنْ خَشْيَتِكَ
Ya Allah, anugerahkan kepada kami dua mata yang banyak meneteskan air mata, yang dapat mengobati hati ini dengan air mata lantaran rasa takut kepada-Mu...😭
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Komentar
Posting Komentar