Niat Ikhlas dalam menuntut ilmu



Ikhlash dalam menuntut ilmu itu dibangun diatas empat hal, apabila seseorang meniatkan empat hal ini, maka ia termasuk dalam kategori Ikhlash.


1. Mengangkat kebodohan dari diri sendiri; hal ini dapat digapai dengan mengetahui apa saja kewajiban ia dari hal peribadahan, serta mempelajari perintah dan larangan yang berkaitan dengannya.

2. Mengangkat kebodohan dari orang lain; dengan cara mengajarkan dan mengarahkan masyarakat kepada hal hal yang akan membawa mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat

3. Menghidupkan ilmu agar tidak hilang

4. Belajar ilmu untuk mengamalkannya


Dahulu para salaf sangat takut kehilangan ikhlas dalam menuntut ilmu, namun demikian, mereka tidak mau mengakui diri mereka telah ikhlas, bukan karena mereka belum merealisasikan keikhlasan tersebut dalam hati mereka.

Barang siapa yang kehilangan ikhlas, maka sungguh ia telah kehilangan ilmu yang banyak dan kebaikan yang melimpah. Maka hendaklah orang yang mencari keselamatan agar senantiasa memperhatikan prinsip ini disetiap ibadahnya, apakah itu ibadah yang tersembunyi atau tidak.” 

قال سفيان الثوري -رحمه الله-: ما عالجتُ شيئًا أشّدَ علي من نيتي؛ لأنها تتقلب علّي.

Sufyan at-Tsauri rahimahullah berkata,
”Aku tidak pernah memikul bebab yang lebih berat melebihi menata niatku, sebab ia selalu berbolak balik.”

بل قال سليمان الهاشمي -رحمه الله-: (رُبما أُحّدث بحديث واحد ولي نية، فإذا أتيتُ على بعضه تغيرت نيتي، فإذا الحديث الواحد يحتاج إلى نيات!) 

Sulaiman al-Hasyimi berkata,”Terkadang aku ikhlas dalam menyampaikan satu hadits, namun ketika aku sampai disebagiannya, berubahlah niatku. Sungguh, menyampaikan satu hadits butuh penataan hati yang kuat!.”

Komentar

Postingan Populer