Beruntung lah Al-Ghuroba (ASING)
Dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
"Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing."
(HR Muslim no 145)
Salah satu Diantara maksudnya adalah Diawal islam jumlah nya sedikit, terkhusus diawal fase dakwah di Makkah, hanya Rasulullah yang beriman, kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian Abu Bakar mendakwahkan kepada yang lain, lalu Bilal, lalu Utsman Bin Affan, Abdurrahman bin Auf, kemudian keluarga, orang lemah, kemudian bertambah banyak, Terkhusus setelah fathu Makkah, kemudian Khulafaur Rasyidin, kemudian daulah-daulah, kemudian diakhir zaman orang yang beriman sangatlah sedikit.
Dalam Riwayat lain dijelaskan dari musnad imam Ahmad
الَّذِينَ يَصْلُحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
Orang-orang yang memperbaiki (dirinya dan orang lain), ketika Orang-orang rusak (orang muslim lain)
Kemudian beberapa Riwayat juga menjelaskan :
Yaitu "orang-orang yang memperbaiki (dirinya dan orang lain), ketika orang-orang banyak yang berbuat keburukan, dan orang yang bermaksiat lebih banyak dari orang yang taat", Selama dalam kebenaran ia bersabar.
Dari Ibnu Umar Radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
"Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara"
(HR Bukhori no 6416)
Hadits ini menjelaskan kepada kita, bahwa jangan merasa kita akan tinggal didunia ini selamanya, karena didunia sifatnya sementara, maka kita dituntut untuk bersungguh-sungguh menjaga waktu dan mempersiapkan diri untuk kematian, dan segera bertaubat dan amal sholeh
Imam Malik bin Dinar rahimahullah berkata,
كان الأبرار يتواصون بثلاث بسجن اللسان ، وكثرة الاستغفار ، والعزلة
"Dahulu orang-orang saleh saling berwasiat untuk melakukan tiga hal; memenjarakan lisan, banyak beristighfar, dan mengasingkan diri."
(Shifatush Shafwah 2/164)
Wallahu a'lam Bishhowab
Oleh : Rizqi Mujahid Fillah Hafizhullah
Komentar
Posting Komentar