SEMBILAN (9) YANG MEMUDAHKAN HAFALAN..

1. Mengikhlaskan niat.

Ibnu 'Abbas رضي الله عنه berkata:

Sesungguhnya hafalan seorang itu tergantung kadar niatnya ( Al-Jaami' lil khotiib 1843 )

2. Menjauhkan diri dari maksiat.

Ibnu Mas'ud رضي الله عنه berkata " Sungguh aku mengira bahwa seorang yang lupa dari ilmu disebabkan dosa yang dikerjakannya "

( Al-madkhol ilassunan 487 )

3. Perbanyak mengingat Allah dan bertaqwa.

Allah berfirman " Bertaqwalah kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarkanmu "

( QS : Al-Mujadilah )

4. Memperhatikan waktu yang cocok untuk menghafal.

Beberapa waktu yang cocok untuk menghafal sebagimana disebutkan para ulama:

1. Waktu sahur 

2. Awal waktu siang

3. Malam hari. Waktu ini lebih utama.

5. Memperhatikan tempat untuk menghafal.

Tempat yang tenang, sunyi jauh dari keramaian, terhindar dari lukisan, sangat berpengaruh saat proses menghafal. Maka sebaik-baik tempat untuk menghafal adalah masjid.

6. Perbanyak mengulang apa yang dihafal.

Disebutkan bahwa Abu Ishaq As-Syairozi mengulang hafalannya 100 kali, Al-Hasan bin Abi Bakr An-Naisaburi mengulang yang dihafal 50 kali . 

Jika belum lancar juga, terus diulang sampai betul-betul hafal dan lancar.

7. Mengamalkan ilmu yang telah dihafal.

Hal yang tak kalah penting, namun terkadang sering dilalaikan oleh penuntut ilmu. Sebagian Salaf berkata " Kami memohon pertolongan dalam menghafal dengan mengamalkannya. ( Jaami' bayaanil ilmi 1286 )

8. Makanan yang membantu menguatkan hafalan.

A. Mengkonsumsi Madu . ( Al-jaami' lilkhotib 1875 )

B. Mengkonsumsi kismis ( Al-jaami' lil khotib 2/262 )

Masih banyak lagi makanan yang membantu menguatkan hafalan.

9. Menghafal di usia muda.

Ibnu 'Abbas رضي الله عنه berkata: " Menghafal usia muda seperti mengukir di atas batu, menghafal saat tua seperti mengukir di atas air " ( Kasyful khofa 1/433 ). Namun ini bukan syarat, banyak dari mereka yang menghafal di usia tua dapat mengungguli yang muda. (Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal Al-Utaybi di Darul Hadits Yaman)

(Diedit oleh Al-Akh Abu Umar Andri Maadsa)