Thaif yang di Rindukan



Memulai Ramadhan di Kota Thaif,  itulah Ramadhan yang spesial buat saya dan kawan-kawan,  satu kata yang bisa katakan Istimewa

Saat itu bertepatan dengan Hari senin,  1 Ramadhan 1440 H,  kami berangkat dari Madinah untuk mengikuti Dauroh Intensif Al-Qur'an di Masjid Jami Aqeel,  Kota Thaif. Dibawah lembaga Tahfidz Al-Furqon. 

Perjalanan yang cukup melelahkan karena saat itu kami mulai dengan puasa,  jam 10 pagi kami pun berangkat dari Jamiah Islamiyah,  dan sampai sekitar jam 4 sore,  artinya sekutar 6-7 jam .

Di tengah perjalanan,  saya perhatikan dan memandangi area jalan yang kami tempuh,  kali ini kami menyusuri jalan yang sedikit berbeda,  mungkin karena untuk memutus jalan supaya cepat,  melewati padang yang gersang,  dan juga sayapun liat kawanan Unta yang berjumlah sekitar 10 Unta,  setidaknya terbetik hati ini kepada hewan ini,  Hewan yang menjadi Kendaraannya Arab saat itu,  dengan kekuatan nya menempuh perjalan yang jauh,  walah tanpa minum,  ini juga yang dikendarai Nabi dan Abu Bakar ketika Hijrahnya ke Madinah

Mengenai Kondisi cuaca di Thaif,  saya Katakan Masya Allah Tabarakallah,  benar-benar berbeda dengan cuaca yang berada di sekitar Arab saudi seyogyanya. Artinya cuaca nya begitu sejuk,  dan menentramkan.  Luar biasa.  Bahkan kami kadang terasa kedinginan,  karena hawa saat itu,  saya katakan this is Indonesia.

Thaif seperti saya katakan dipostingan sebelumnya merupakan salah satu tempat Hijrah Rasul,  3 tahun sebelum Ke Madinah,  karena saat itu kaum muslimin di embargo, ditindas,  kelaparan,  disiksa,  dan masih banyak yang lainnya,  Maka Rasulullah dan Kaum muslimin berhijrah ke Thaif,  setiba Thaif,  Rasulullah dan para Sahabat nya tidak terima dakwahnya,  bahkan Penduduk Thaif menyuruh anak-anak mereka untuk melempari Thaif kaum muslimin itu,  dan akhirnya bercucurranlah darah,  disaat itu Malaikat Penjaga gunung datang menawarkan untuk di Azab dengan mebalikkan gunung yang berada saat itu,  Namun Rasulullah dengan Akhlaq nya yang Mulia dan agung,  tidak menerima hal itu .

Thaif yang diRindukan part 2

Dauroh yang berlangsung di Thaif selama 18 hari tepatnya tanggal 6-23 Mei,  banyak kesan dan pengalaman yang didapat

Mengalami kondisi dimana persaudaraan sesama muslim yang kuat,  jumlah kami saat itu sekitar 63 peserta an,  40 peserta berasal dari indonesia,  walaupun begitu kami ditempatkan diruangan sama,  dan satu sama lain saling mengenal,  baik dari Mahasiswa tahun pertama,  adapun Mahasiswa yang sudah lulus,  23 peserta lainnya ada yang berasal dari Thailand,  somalia,  sudan,  nigeria,  dll.

Dengan agenda dauroh,  kami terpacu memotivasi untuk mengejar target memurojaah dengan baik,  maka ini pentingnya target,  disamping Keutamaan Bulan suci Ramadhan untuk memperbanyak membaca ayat suci Al-Qur'an

Berkah Ramadhan juga mengiringi kegiatan di Thaif,  kami bisa menyantap berbuka puasa dengan tenang,  dan menyantap makan sahur,  ditambah lagi kami disediakan teh atau susu,  untuk menambah semngat,  kadang dikasih Al-Baik

Kemuadian Umroh Gratis,  Hadza Min Fadli Robbi liyabluwani Aasykuru am Akfur (Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya))  semoga kita bersyukur terhadap hal ini. 

Perhatian Ketua Musyrif juga,  Syaikh Ibrohim,  Syaikh Abdul Basith,  dalam menyukseskan acara ini begitu besar,  kami do'akan semoga Allah membalas semua kebaikan beliau bersama jajarannya,  dengan balasan yang berlipat ganda

Terakhir adalah penutupan agenda dauroh,  di Malam jum'at yang penuh keberkahan,  acara dimulai dengan dilantunkannya ayat suci dari 4 negara,  disetiao negara mewakili satu orang,  kemudian diakhiri dengan pemberian syahadah atau sertifikat dan mushaf dan hadiah jam tangan,  semoga Allah selalu menjadikan kita hamba yang bersyukur

.#رمضان_مبارك.

Komentar

Postingan Populer