Mengenal Secara Ringkas Pembagian Tauhid



Bahwasanya Allah Azza wa Jalla merupakan Rabb segala sesuatu, pencipta segala sesuatu, Dia adalah raja dan pemberi rezeki, Dia adalah yang menghidupkan dan mematikan, Dia mempunyai segala perkara, dan di tangannya segala kebaikan, dia juga mampu atas segala sesuatu terhadap apa yang dikehendakinya. 

Tidak ada baginya yang semisal dan sebanding. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : Quran surat al-fatihah ayat 2

 "الحمد لله رب العالمين"
 segala puji bagi Allah Tuhan pencipta semesta alam

Tidak cukup bagi seorang muslim hanya beribadah dengan Tauhid rububiyah saja, perlu dia beribadah juga mengesakan Allah secara uluhiyah nya yaitu ibadahnya dan juga tauhid asma wa sifat.

Karena perlu diketahui, bahwasanya orang-orang musyrik dahulu, mereka meyakini tentang Tauhid rububiyah, tetapi mereka menyembah Allah bersama dengan Ilah yang lain atau menyekutukan-nya, tidak mengesakan Allah dalam ibadahnya, maka mereka pun tidak masuk Islam.

Allah berfirman tentang orang musyrik saat itu, bahwasanya mereka meyakini bahwa Allah Pencipta langit dan bumi tetapi mereka sekutukan Allah dari sisi ibadahnya Quran surat Az Zumar ayat 38.

وَلَىِٕن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضَ لَیَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ
Dan sungguh, jika engkau tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka menjawab, “Allah

Lalu apa maksud dari Tauhid Uluhiyah ?? Secara bahasa diambil dari kata ilahun yaitu yang disembah. Maksud dari Tauhid uluhiyah ini secara syar'i : Tauhid ibadah.

Yaitu ilmu dan mengikrarkan bahwasanya Allah Esa dengan uluhiyah atau ubudiyah nya atas makhlukNya semuanya. ilmu yang mencakup : perkataan, keyakinan, dan pengamalan, adalah meyakini dan mengesakan Allah dalam ibadah dan menafikan selainnya

Hendaklah kita mengikhlaskan terhadap Allah semata, dengan tidak menyekutukannya. karena sesungguhnya dia yang berhak disembah, sedangkan manusia dan jin adalah yang diperintahkan untuk mengesakan Allah semata dalam ibadahnya dan menafikan selainnya.

Allah azza wa Jalla berfirman dalam Quran surat adz-Dzariyat ayat 56 :

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ
"Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah" . Ayat ini menjelaskan tentang hikmah dari penciptaan jin dan manusia yaitu hanya beribadah kepada Allah semata, tanpa Syirik kepadanya

Dan sungguh banyak sekali orang musyrik yang mengingkari terhadap Tauhid uluhiyah ini Allah berfirman dalam Quran surat Shad ayat 5 tentang pengingkaran mereka

أَجَعَلَ ٱلۡـَٔالِهَةَ إِلَـٰهࣰا وَ ٰ⁠حِدًاۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَیۡءٌ عُجَابࣱ
Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.

Kemudian Apa yang dimaksud dengan tauhid asma wa sifat ??? tauhid asma wa sifat adalah beriman dan mengikrarkan bahwasannya hanya Allah subhanahu wa taala yang menyendiri dalam nama-nama dan sifatnya, Dan tidak serupa dengan seorang pun.

Inilah keimanan dan pembenaran dengan menetapkan sifat-sifat atau nama-nama yang Allah telah tetapkan, dan rasulnya tetapkan. baik itu dari maknanya, hukumnya yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Tanpa adanya penafian darinya, dan juga tidak adanya (Ta'thil)penyelewengan, dan (Tahrif) perubahan, dan juga tidak adan (Tamtsil) permisalan. karena sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha hidup, Maha berdiri sendiri, Dia yang maha gagah dan perkasa, dan Dia pun Maha mengetahui terhadap segala sesuatu

Dan kebalikan dari hal ini, hendaklah kita menafikan semua yang Allah nafikan dari dirinya atau yang dinafikan rasulnya Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam Dari cacat atau aib atau dari penafian kesempurnaannya Subhanahu Wa Ta'ala.

Misalnya : Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidaklah lemah terhadap sesuatu yang ada di bumi dan yang ada di langit.
Dialah Allah yang maha esa dalam nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang tinggi.

Di antara dalil tentang penafian tentang permisalan dan penyerupaan tentang Allah Allah berfirman dalam Quran surat Asyura ayat 11

فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَ ٰ⁠جࣰا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَ ٰ⁠جࣰا یَذۡرَؤُكُمۡ فِیهِۚ لَیۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَیۡءࣱۖ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡبَصِیرُ
(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.

Tentang Penafian, hal itu kita bisa lihat dari kata 
ليس كمثله شيء 
Dan tentang إثبات ketetapan, kita bisa lihat dari kata 
وهو السميع البصير. 

Bahwasanya Allah tidak serupa dengan seorang pun dari makhlukNya, dan juga menetapkan Asma wasshifat dengan sebutan yang berhak dan sesuai dengan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Apa maksud dari makna التمثيل? yaitu penyerupaan diantara 2 hal, dan tidak boleh itu terjadi antara Allah karena sesungguhnya Allah tidak serupa dengan makhlukNya Bahkan dia mempunyai sifat yang sempurna Subhanahu Wa Ta'ala

Lalu apa yang dimaksud dengan Tahrif maksudnya dari kata حرف - يحرف bermakna تغيير (Perubahan), sedangkan menurut istilah tahrif adalah penafsiran nash-nash syar'i dengan makna yang batil, tidak menunjukkan kepadanya, maka dia rubah maknanya.

Misalnya kita lihat, perubahan dari istilah kata استوى menjadi استولى, dalam Quran Surat Thaha ayat 5, Artinya "Ar Rahman Bersemayam diatas Arsy" sesungguhnya yang benar adalah membiarkan kata استوى itu secara hakikat nya. Maksud استوى (Bersemayam) sesuai dengan kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala, dan Kita tidak menyerupakan bersemayamnya dengan makhluk.

Lalu apa yang dimaksud dengan Ta'thil??? secara bahasa yaitu التفريغ yaitu mengkosongkan atau penafian, sedangkan menurut istilah adalah menafikan suatu makna yang benar yang terdapat dalam Alquran dan Sunnah.

Ta'thil ini menunjukkan dengan tidak menetapkan sifat Allah yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah Dan menafikan darinya.

Orang yang Menta'hil mereka berkata : "Penetapan makna sifat Allah itu melazimkan tasybih yaitu penyerupaan antara Khalik dan makhluk. Tetapi perkataan mereka ini tidak benar ataupun batil.

Selama sifat-sifat yang ditetapkan dan berdasarkan dari Alquran dan as-sunnah, Maka hal ini tidak melazimkan Tasybih Contohnya yang telah disebutkan sebelumnya di dalam surat As Syura ayat 11

ليس كمثله شيء وهو السميع البصير

Kita menetapkan Kata السمع (Mendengar), dan البصير (Melihat), dan kedua sifat ini tidak melazimkan tasybih (Penyerupaan), Bagaimana mungkin Mendengarnya Kholik sama dengan Makhluq?,

Prinsip Kita : Bahwa Allah tidak serupa dengan Makhluknya, Mendengarnya Allah tentu berbeda dengan mendengarnya Makhluk, sama juga استوى nya Allah juga berbeda dengan استوى Makhluk.

Dengan tauhid ini, maka Ibadah kita sempurna, ibadah hanya kepada Allah dan tidak berbuat Syirik. menjauhkan kita dari perkara-perkara Syirik,

Dengan tauhid ini menjadikan hati ini hidup dan bahagia secara hakikat nya, dengan keikhlasan.

Dengan tauhid ini kita akan selamat di dunia dan di akhirat dengan keridhaan Allah Azza wa jalla dan inilah kemenangan yang besar.

Madinah, 4 Mei 2020
✍ Rizqi Mujahid Fillah Hafizhahullah

Komentar

Postingan Populer